Kamis, 24 Oktober 2013

Tips Membuka Usaha Bubur Ayam

Bubur Ayam merupakan salah satu makanan favorit keluarga di Indonesia. Kebanyakan orang menikmati makanan ini sebagai menu sarapan di pagi hari, baik itu dengan membuatnya sendiri atau membelinya dari tukang bubur ayam keliling. Bubur Ayam tidak pernah sepi peminat, bahkan makanan yang terkenal baik bagi pencernaan ini semakin dicari orang. Karenanya, hal tersebut tentu memberikan peluang besar bagi anda yang ingin menjalankan usaha Bubur Ayam sendiri.

Membuka usaha Bubur Ayam sebenarnya tidak begitu sulit dan ribet. Hanya saja anda harus lebih kreatif, karena sekarang ini banyak orang yang juga menjalankan usaha ini. Meski persaingan dalam usaha ini cukup ketat, namun anda tidak boleh putus asa, mengingat prospek usaha Bubur Ayam ini sangatlah baik. Sebelum membuka usaha bubur ayam, berikut ini ada hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Keahlian Memasak Bubur Ayam

Anda tentu harus memiliki keahlian dalam memasak, khususnya untuk memasak Bubur Ayam jika tidak ingin menyewa juru masak tersendiri. Namun, bila keduanya menurut anda terlalu ribet, melakukan waralaba dengan pengusaha bubur yang sudah terkenal mungkin bisa dijadikan pilihan terbaik.

2. Meminta Saran dari Kerabat dan Orang tua

Sebelum membuka usaha Bubur Ayam, ada baiknnya jika terlebih dahulu anda meminta pendapat pada orang-orang terdekat di sekitar anda, misalnya orang tua dan keluarga besar. Minta mereka untuk mencicipi masakan bubur buatan anda, dan biarkan mereka memberikan pendapat mengenai kekurangan yang mungkin ada pada Bubur Ayam buatan anda.

3. Mempersiapkan Gerobak dan Lokasi Usaha Bubur Ayam

Bila anda memiliki tempat tinggal yang strategis, hal tersebut bisa menjadi keuntungan, karena rumah anda bisa dijadikan sebagai lokasi usaha Bubur Ayam. Hal ini juga akan lebih mengirit biaya, seperti untuk sewa kios atau gerai, dan juga biaya transportasi. Selain lokasi usaha yang tepat, anda juga harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendukung usaha anda, seperti Gerobak, peralatan memasak ,  2 buah meja kayu panjang, 10 kursi, serta kompor dan gas. Keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk membeli barang-barang tersebut, berkisar antasa Rp. 4 juta - 5 juta rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar